I.
DASAR TEORI
Suatu
organisme terdiri dari organ-organ yang dapat diamati dengan kasat mata.
Apabila bagian organ-organ tersebut diuraikan terus-menerus maka pada akhirnya
akan didapatkan bagian yang sangat kecil dan tidak dapat diuraikan lagi. Satuan
terkecil dari makhluk hidup itulah yang dikenal dengan istilah sel. Cabang ilmu yang mempelajari
tentang bentuk dan struktur luar suatu organisme, termasuk sel disebut
morfologi.
3.1. Sel
Sel
dapat diartikan sebagai unit atau satuan zarah terkecil dari makhluk hidup yang
dapat melaksanakan kehidupan. Disebut bagian tubuh terkecil karena sel tersebut
tidak bisa dibagi lagi menjadi bagian yang berdiri sendiri. Tubuh makhluk hidup
tersusun atas sel-sel dan baru dapat berfungsi jika sel-sel penyusunnya
berfungsi. Oleh karena itulah, sel disebut juga sebagai satuan fungsi makhluk
hidup. Selain itu, sel mengandung materi genetik yang merupakan penentu
sifat-sifat makhluk hidup. Melalui materi genetik sifat-sifat makhluk hidup
diwariskan kepada keturunannya.
Sel
berasal dari kata latin “cella” yang berarti ruangan kecil. Ahli-ahli
yang mempelopori penemuan sel antara lain :
1. Robert Hooke (1635 – 1703)
Robert Hooke adalah
seseorang berkebangsaan Inggris yang ahli di bidang fisika dan matematika.
Dengan menggunakan mikroskop sederhana temuannya, Robert Hooke menemukan
bentuk-bentuk mikroskopik dalam sayatan gabus tutup botol dan dalam batang
bermacam-macam tumbuhan. Dalam gabus ini ia melihat barisan yang rapi yang
terdiri dari kompartemen-kompartemen berdinding tebal yang mengingatkannya
kepada sarang lebah, sehingga kompartemen itu disebut “sel”.
Saat ini, diketahui bahwa
ruangan-ruangan kecil yang ditemukan Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah
mati. Sel mati tersebut kosong dan hanya terdiri dari dinding sel yang tersusun
atas selulosa.
2. Brown (1831)
Brown
mengemukakan bahwa sel adalah suatu massa protoplasma yang berada di dalam
ruangan yang dibatasi oleh membran sel dan memiliki inti. Protoplasma yang
terdapat di dalam inti disebut dengan nukleoplasma
(karioplasma atau plasma inti). Sedangkan protoplasma
yang berasal dari luar inti disebut sitoplasma
atau plasma sel. Jadi,
protoplasma terdiri dari sitoplasma dan nukleoplasma yang terdapat dalam inti
sel.
Dalam
perkembangan selanjutnya para ahli telah menyimpulkan beberapa teori tentang
sel antara lain :
1)
Sel merupakan unit struktural makhluk hidup. Dinyatakan oleh Schleiden dan
T. Schwan, dengan teori “makhluk hidup
tersusun atas sel”.
2)
Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup. Dinyatakan oleh Max Schultz,
dengan teori “di dalam sel terdapat cairan (plasma) yang penting untuk
melakukan fungsi sel”.
3)
Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup. Dinyatakan oleh Rudolf Vircow,
dengan teori “sel berasal dari sel”.
4)
Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup. Ditandai dengan penemuan mikroskop,
sehingga diketahui bahwa di dalam inti terdapat gen yang diwariskan kepada
keturunannya.
Secara umum saat ini teori
sel dapat disimpulkan dalam tiga pengertian utama, yaitu sebagai berikut :
1)
Sel adalah
satuan struktur organisme hidup
2)
Sel adalah
satuan fungsi dalam organisme hidup
3)
Semua sel
berasal dari sel yang telah ada.
Walaupun merupakan bagian
terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup, sel juga tersusun atas
organela-organela sel yakni antara lain :
a. Membran sel
Membran
sel atau membran plasma tersusun atas lemak dan protein yang berfungsi sebagai
:
1) Pelindung isi sel
2) Pengatur keluar masuknya molekul-molekul
3) Reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel
b. Sitoplasma
Sitoplasma
artinya plasma sel, yakni cairan yang berada di dalam sel selain nukleoplasma. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel,
seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein.
c. Nukleus
Inti
sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Di dalam
inti sel terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, dan kromosom.
Kromosom terdiri atas protein, DNA, dan RNA. DNA berfungsi untuk menyampaikan
informasi genetika dan sintesis protein. Sedangkan RNA berfungsi untuk sintesis
protein.
Nukleus
memiliki arti penting bagi sel, yang berfungsi sebagai :
1) Pengendali seluruh kegiatan sel
2) Pengatur pembelahan sel
3) Pembawa informasi genetik
4) Mengatur metabolisme protein atau sintesa protein
d) Mitokondria
Organ ini merupakan tempat
respirasi sel.
e)
Sentriol
Merupakan
organel yang dapat dilihat pada saat sel melakukan pembelahan.
f)
Retikulum
endoplasma
Ada
2 macam, yaitu RE kasar (yang ditempeli ribosom) dan RE halus (tidak ditempeli
ribosom).
g)
Ribosom
Ribosom
yang menempel pada RE berfungsi untuk mensintesa protein untuk dibawa keluar
sel melalui RE dan kompleks golgi. Sedangkan ribosom yang melayang, mensintesa
protein untuk keperluan di dalam sel.
Berdasarkan ada tidaknya membran
inti, sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Prokariotik
Sel yang tergolong
prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti (tetapi memiliki bahan
inti). Prokariotik berasal dari kata procaryon
yaitu pro berarti sebelum dan caryon berarti inti. Yang
termasuk dalam golongan sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru.
Ciri-ciri struktur sel prokariotik :
1) Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.
2) Bahan inti mengadakan kontak langsung dengan protoplasma karena tidak
mempunyai inti.
3) Tidak mempunyai sistem endomembran (membran dalam) seperti retikulum
endoplasma dan kompleks golgi, juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas.
4)
Memiliki ukuran yang sangat kecil (± 5 mm).
b.
Eukariotik
Sel yang memiliki membran
inti digolongkan ke dalam sel eukariotik. Eukariotik berasal dari kata eucaryon
yaitu eu berarti sejati dan caryon berarti inti. Yang termasuk
golongan sel eukariotik adalah fungi algae, dan protozoa.
Ciri-ciri struktur sel eukariotik :
1) Sel eukariotik memiliki membran inti (sistem endomembran) sekitar
nukleus.
2) Sel eukariotik memiliki organel-organel lengkap seperti retikulum
endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom.
3) Sel eukariotik juga memiliki sentriol sedangkan sel prokariotik tidak.
Ukuran
sel bermacam-macam, ada yang hanya 1 – 10 mikron (misalnya bekteri), 30 – 40
mikron (misalnya protozoa), dan ada pula yang mencapai beberapa centimeter
(misalnya serabut kapas). Meskipun sel mempunyai ukuran yang sangat kecil,
struktur sel sangat rumit dan tiap-tiap bagian sel melakukan fungsinya
masing-masing.
3.2.
Mikroba
Mikroba
dapat terdiri dari satu sel (uni seluler) dan dapat juga berbentuk serat
(filamen). Contoh mikroba yang terdiri dari satu sel yaitu bakteri, ragi
dan mikroalga. Sedangkan serat (filamen) merupakan rangkaian sel yang
terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum terdapat
pada fungi dan mikroalga.
Mikroba yang berbentuk filamen dapat berupa
:
1) Filamen semu, jika hubungan antar sel tidak nyata misalnya
pada jenis ragi atau fungi.
2) Filamen benar, jika
hubungan antar sel terlihat jelas pada beberapa jenis fungi dan mikroalga.
Bentuk
mikroba bervariasi yang didapatkan pada sel bakteria, yaitu bulat (coccus)
dan batang (basil). Dari kedua bentuk umum tersebut didapatkan bentuk
variasi seperti :
1) Diplococcus , jika dua sel berdempetan
2) Tetracoccus, jika empat sel berdempetan
3) Sarcina, jika delapan buah sel berdempetan, empat di
bagian bawah dan empat lagi di bagian atas.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan
mikroba :
a) Kelembaban
b) pH (
> 2 atau < 9 )
c) Temperatur
Mikroorganisme
pada umumnya dapat hidup pada tempat yang mengandung air atau mengandung moisture tertentu. Oleh sebab itu hampir
di semua tempat yang mengandung kadar air rentan terhadap keberadaan mikroba.
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Tubuh kita
sebagian besar + 70% dari metabolismenya mengandung air. Air juga
merupakan pelarut yang baik dan luas pemakaiannya di bidang industri, kimia,
pertanian, biologi dan bidang disiplin ilmu lainnya. Air
juga mempunyai sifat yang unik antara lain :
1) Setiap zat jika dibekukan akan menyusut, tetapi jika air dibekukan justru
memuai
2) Air mempunyai titik
didih dan titik beku yang relatif lebih tinggi disbanding dengan senyawa yang
massa molekul relatif tidak jauh berbeda dengannya.
3) Air juga merupakan pelarut yang efektif untuk senyawa ion dan kovalen.
Sumber
air bermacam-macam, ada yang dari laut, tanah/sumur, sungai, dan pegunungan.
Oleh karena itu, kandungan air berbeda-beda di tiap tempat. Ada yang termasuk
ke dalam air sadah atau tidak sadah.
Dalam
kimia lingkungan yang berhubungan dengan penelitian pencemaran atau kualitas
lingkungan perairan, pengotoran zat organik umumnya dinyatakan dengan suatu
jumlah oksigen yang diperlukan oleh jasad renik untuk menguraikan zat organik
tersebut. Jumlah itu dengan dihitung dengan Biological
Oxygen Demand (BOD) ialah kadar oksigen (dengan satuan ppm) yang diperlukan
untuk menguraikan zat organik selama lima hari dalam laboratorium. Ketentuan
itu digunakan berdasarkan pendapat karena pada penguraian itu terjadi reaksi
oksidasi terhadap zat organik yang berubah menjadi karbon dioksida, air, dan
zat sederhana lain. Sebelum menentukan BOD terlebih dahulu ditentukan Dissolved Oxygen (DO) ialah oksien yang
terlarut dalam air. Hal itu perlu sekali karena kekurangan oksigen terlarut
merupakan bahaya bagi organisme air, atau ikan. Makin
besar harga BOD makin banyak zat organik terdapat dalam air dan makin kecil
pula harga DO-nya. Pemakaian air dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan kualitas yang
baik dan sehat, hal ini dapat dikenali dengan ciri-ciri :
1) Air bersifat netral
2) Kesadahan ditekan
sekecil mungkin
3) Oksigen yang terkandung harus sesuai dengan yang diperlukan mahluk hidup
4) Tidak mengandung
bakteri yang membahayakan
5) Mengandung berbagai
mineral yang diperlukan oleh tubuh mahluk hidup secara wajar dan tidak
berlebihan.
Pencemaran
oleh zat organik adalah penting untuk diperhatikan karena dapat menghasilkan
timbulnya bakteri putrefekasi dan saprofit yang mengakibatkan kekeruhan air
atau keadaan lain yang tidak dikehendaki. Suatu masalah mungkin timbul pula
jika DO dalam air yang tercemar kekurangan sehingga bekerjanya bakteri anaerob.
Bakteri ini umumnya menguraikan zat yang beracun. Hal itu berbeda dengan
pekerjaan bakteri aerob yang menghasilkan senyawa tidak beracun, seperti air,
karbon dioksida, dan nitrogen.
3.3.
Mikroskop
Di antara sel-sel terdapat banyak
perbedaan dalam ukuran, bentuk dan struktur dalam. Hampir setiap sel mengandung
sedikitnya satu nukleus. Nukleus sel hidup biasanya sukar dilihat di bawah
mikroskop, tetapi akan lebih mudah dilihat setelah diwarnai. Bahan nukleus
bereaksi lain terhadap zat warna atau banyaknya zat warna yang diserapnya,
berbeda jika dibandingkan dengan bagian-bagian sel lainnya. Hal ini menyebabkan
adanya perbedaan yang kontras antara nukleus dan bagian-bagian sel di
sekelilingnya.
Alat yang dipergunakan untuk melihat
struktur dan bentuk sel dari suatu benda adalah mikroskop. Mikroskop ini
digunakan untuk memperoleh bayangan yang sangat halus dari suatu benda dengan
perbesaran yang dapat disesuaikan sehingga kita dapat melihat susunan yang
halus dari benda tersebut atau bagian dari benda yang tak dapat dilihat secara
kasat mata. Alat-alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil
antara lain :
1)
Kaca pembesar
Kaca pembesar adalah sebuah alat yang
terdiri dari sebuah atau dua buah lensa yang tersusun dan bertangkai, mempunyai
pembesaran yang bervariasi.
2)
Mikroskop
biasa
Mikroskop biasa adalah sebuah
alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu yang terdiri dari alat optik dan
non-optik. Mikroskop ini berguna untuk mengamati benda-benda mikroskopis.
3)
Mikroskop
Binokuler
Mikroskop binokuler adalah
mikroskop yang mempunyai lensa okuler yang ganda. Gunanya untuk mengamati
sel-sel hidup.
4)
Mikroskop
kontras phase
Mikroskop kontras phase adalah mikroskop biasa yang pada
permukaan bawah meja objek dan lensa objektifnya dipasang sebuah perlengkapan
kontras phase. Gunanya untuk mengamati sel-sel hidup tanpa menggunakan bahan
pewarna.
5)
Mikroskop
elektron
Mikroskop elektron adalah
mikroskop yang daya perbesarannya sangat kuat. Gunanya untuk mengamati
sel-sel yang sangat kecil seperti virus.
Mikroskop
terdiri dari bagian-bagian yang tersusun satu dengan lainnya. Bagian-bagian dari mikroskop antara lain :
1. Statif
Statif merupakan
bagian dari mikroskop dimana terpasang bagian-bagian lain seperti :
a) Kaki
b)
Tiang
Tiang
dilengkapi dengan alat pengatur untuk menempatkan kyker pada jarak tertentu dari benda yang akan diselidiki. Alat pengatur ini terdiri dari beberapa
bagian yaitu sekrup besar dan sekrup halus. Adapun penjelasan dari kedua bagian
tersebut antara lain :
1) Skrup besar (macrometer scruff) yang dipergunakan
untuk menggerakkan kyker dengan cepat
naik turun pada tiang, dengan demikian benda dengan lekas dapat dilihat.
2) Skrup halus (micrometer scruff) yang dipergunakan untuk menempatkan kyker setepat-tepatnya terhadap benda
yang sejelas-jelasnya dari objek tersebut.
c)
Meja benda (Objective
Table)
Meja benda atau objective table merupakan tempat menaruh
benda yang diselidiki. Meja ini ditengahnya mempunyai lubang untuk meneruskan
cahaya, yang digunakan untuk menerangi benda yang dilihat.
2. Optika (Kyker)
Bagian ini merupakan
bagian yang terpenting daari mikroskop dimana terdapat alat-alat pembesaran
benda yang terdiri dari :
1) Lensa
objektif, yang dipasang pada sebelah bawah dari tubus kyker dan biasanya
terdiri dari beberapa objektif (satu sampai empat) dipasang bersama dan
merupakan suatu alat yang dapat digerakkan (berputar) terhadap tubus kyker dan
dinamakan revolver. Dengan revolver ini tidak perlu
tiap-tiap kali memasang objectif baru jika menggunakan pembesaran lain, tinggal
memutar revolvernya saja dan menempatkan objectif yang dikehendaki
pembesarannya pada tempatnya. Objektif juga diberi tanda menunjukan kekuatan
pembesaran seperti pada okuler dan biasanya mempunyai kekuatan pembesaran : 10,
40, 60, 90 sampai 100x. pembesaran dengan mikroskop yang diperoleh secara kasar
dapat ditentukan dengan mengalikan kekuatan pembesaran objektif dan okuler yang
dipakai.
2) Lensa okuler, yang dipasang dalam pembuluh okuler,
dan pembuluh okuler itu dapat digerakkan terhadap tubus dari kyker dapat
diatur panjangnya. Okuler dapat lepas di dalam tubusnya sehingga tubus itu akan
jatuh jika mikroskop dibalik, okuler itu diberi tanda yang menunjukkan kekuatan
pembesarannya yang berupa huruf, angka rum atau angka biasa.
3. Pengaturan
Cahaya
a. Alat cermin
Cermin datar dan cermin cekung untuk menangkap cahaya diteruskan melalui
benda ke mata kita. Cermin ini dapat berputar ke segala arah. Bagian cermin
cekung dapat ditangkap lebih banyak daripada cermin datar.
b. Diafragma
Diafragma
berfungsi untuk mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang dibutuhkan.
c. Condensor
Condensor merupakan sebuah lensa yang berfungsi
untuk memusatkan cahaya.
Adapun sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh lensa okuler dan lensa objektif adalah sebagai berikut :
Sifat bayangan lensa okuler :
1)
Maya
2)
Terbalik
3)
Diperbesar
Sifat bayangan lensa objectif :
1)
Nyata
2)
Tegak
3)
Diperbesar
Sistem
pengamatan dengan menggunakan mikroskop ada dua macam, yaitu :
1)
Sistem Kering
Dengan tidak menggunakan cairan
pada preparat dan lensa objektif.
2)
Sistem Basah
Dengan
menggunakan cairan antara objektif dan preparat. Cairan dapat berupa air tetapi
yang lazim digunakan ialah minyak cadar (cadar oil). Dengan immerses
sistem dapat diperoleh perbesaran yang jauh lebih besar daripada sistem kering
sampai 1000x atau lebih. Sehabis bekerja dengan immerse olie, lensa
harus dibasahi dengan alkohol absolut atau dengan xylol juga pada saat bekerja
biasa jika lensa kotor harus
dibersihkan.
IV. Alat dan Bahan
4.1.
Alat
1)
Mikroskop
2)
Tabung reaksi
3)
Pipet tetes
4)
Pisau cutter tajam
5)
Api Bunsen
6)
Pinset
7)
Jarum Ose
4.2.
Bahan
1)
Aquadest
2)
Serat Kapas
3)
Methylen blue
4)
Daun
5)
Minyak Emersi
6)
Batang ubi kayu
7)
Susu (segar dan rusak)
8)
Air Comberan
9)
Tempe (segar dan rusak)
10)
Roti (segar dan rusak)
11)
Kentang (segar dan rusak)
12)
Lendir Makanan Basi
V. Prosedur Percobaan
1. Simple
Staining (Pewarnaan sederhana)
a) Bersihkan kaca objek dengan alcohol 95%
b) Siapkan setetes air comberan atau lendir makanan
basi yang akan diwarnai
c) Ambil 1 atau 2 ose biakan dan letakkan ditengah-tengah gelas objek
d) Dengan menggunakan ujung jarum ose, sebarkan biakan hingga melebar
dan diperoleh apusan tipis berdiameter 1-2 cm
e) Teteskan Methylen blue ke atas kaca objek tadi
f) Semprotkan sedikit aquadest
g) Keringkan hati-hati dengan tissue (jangan sampai
terkena apusan)
h) Amati dengan mikroskop dengan variasi perbesaran
dan bantuan minyak emersi
i) Gambar bentuk sel yang terlihat
2. Pengamatan sel bawang merah, daun
dan serat kapas
a) Bersihkan kaca objek
b) Iris tipis helaian bawang merah atau daun atau
serat kapas
c) Ambil dengan pinset dan letakan dikaca objek
d) Tetesi aquadest
e) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran
f)
Gambar bentuk
sel yang terlihat
3. Pengamatan untuk roti, susu,
daging (segar dan rusak)
a) Bersihkan kaca objek
b) Ambil sedikit preparat yang segar
c) Tetesi dengan aquadest
d) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran
e) Lakukan hal yang sama untuk preparat dengan bahan
yang rusak
f) Bandingkan hasilnya
g) Gambar bentuk sel yang terlihat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar